PENGERTIAN, JENIS DAN KEGUNAAN BATUAN

Pengertian dan contoh Batuan Beku Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma dan lava. Ketika mencapai ke permukaan bumi, magma dan lava mengalami pendinginan dan kemudian membeku menjadi batuan beku. Adapun contoh contoh dari batuan beku, ciri ciri, dan cara terbentuknya batuan beku adalah sebagai berikut. 

 Contoh Batuan Beku :

 1) Batu Apung

         Batu apung (pumice) adalah batuan dengan ciri ciri utama berwarna terang serta sangat berpori. Batu apung termasuk jenis batuan beku yang terbentuk dari hasil letusan eksplosif gunung berapi. Batuan ini biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat karena mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas. Batu apung paling banyak digunakan sebagai agregat beton ringan dan sebagai bahan abrasif pada berbagai produk industri. Batu apung memiliki porositas tinggi sehingga batuan tersebut bisa mengapung di atas air.

Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air 
Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain. 

 2) Batu Obsidian 

        batu obsidian adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan sangat cepat, sehingga atom-atom tidak sempat mengatur diri untuk membentuk suatu struktur kristal. Batu obsidian termasuk jenis batuan beku luar (ekstrusif). Batuan ini tersusun atas material amorf atau biasa dikenal sebagai "mineraloid".

         Akibat cepatnya pendinginan magma, maka akan menghasilkan gelas vulkanik (volcanic glass) bertekstur seragam serta halus dalam bentuk pecahan konkoidal. Batu obsidian banyak digunakan orang untuk perhiasan (karena komposisi warnanya) juga sebagai alat pemotong (karena bentuk pecahan konkoidalnya). Di Indonesia, orang sering menyebut sebagai batu akik, walaupun batu akik sendiri mempunyai jenis beraneka ragam.

Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal 
Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan 

 3) Batu Granit

    Pengertian batuan granit adalah salah satu jenis batuan beku yang memiliki warna cerah, butirannya kasar, tersusun dari mineral dominan berupa kuarsa dan feldspar, serta sedikit mineral mika dan amfibol. Menurut ilmu petrologi, granit didefinisikan sebagai batuan beku yang di dalamnya terkandung mineral kuarsa sebesar 10 – 50 persen dari kendungan total mineral felseik, serta mineral alkali feldspar sebanyak 65 – 90 persen dari jumlah seluruh mineral feldspar. Sedangkan dalam dunia industri, granit diartikan sebagai batuan yang butiran atau biji- bijiannya dapat dilihat dengan jelas dan mempunyai kepadatan yang lebih keras dari marmer
Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.
Kegunaan : sbg bahan bangunan


4) Batu Basalt

       Batu basal merupakan salah satu jenis batuan beku yang terbentuk dari pembekuan magma di permukaan bumi yang bersifat basa. Pengertian lain dari batu basal adalah batuan beku ekstrusif yang memiliki butiran kristal halus, warna gelap dan mempunyai komposisi utama berupa mineral olivin. Sedangkan pengertian batu basal menurut ahli adalah batuan beku aphanitic yang mempunyai kandungan kuarsa tidak lebih dari 20 persen, kadar feldspathoid kurang dari 10 persen dan prosentase mineral felspar dalam bentuk plagioklas sebesar 65 persen.
Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-lubang
Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)



5) Batu Diorit


Batuan diorit adalah nama yang digunakan untuk kelompok batuan beku berukuran kasar-sedang, dengan komposisi antara granit sampai gabro ataupun basalt. Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik secara dike maupun sill pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas batas lempeng konvergen, yang mana subduksi lempeng samudra menyusup ke bawah lempeng benua.
Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan)


6) Batu Andesit


Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas butiran mineralyang halus (fine-grained). Batuan beku ekstrusif ini biasanya ringan dan berwrna abu-abu gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral plagioklas feldspar dan biasanya mengandung biotit, piroksen, atau amphibole.

Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi

8) Batu Liparit


Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.


Batu Sedimen atau Endapan : batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian endapan tersebut.

1)        Batu Konglomerat


Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya Kegunaan : untuk bahan bangunan

2)      Batu Pasir


Batupasir adalah suatu batuan sedimen klastik yang dimana partikel penyusunya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batupasir tersebut. Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.
Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah
Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat.
Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan

3)      Batu Serpih


Batu serpih (shale) disebut juga batu lanau atau argilit. Batu serpih didefinisikan sebagai jenis batuan sedimen yang tersusun dari mineral utama berukuran halus atau lempung yakni berupa illite, smektit dan kaolinit, serta mineral dengan butiran berat seperti oksida besi, kuarsa, karbonat, mineral sulfida, feldspar dan bahan organik lainnya. Komposisi mineral- mineral tersebut tergantung pada lingkungan tempat terjadinya proses sedimentasi atau pengendapan (baca : Batuan Endapan)
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu
Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
Kegunaan : sbg bahan bangunan

4)      Batu Gamping (kapur)


Limestone atau batugamping adalah batuan sedimen karbonat yang terbentuk dari sedimentasi hewan dan tumbuhan karang. Kenampakan struktur luar batuan ini berwarna putih kotor, putih keabu-abuan, sampai kuning keabu-abuan. Untuk limestone yang masih muda sering dijumpai struktur fosil hewan atau tumbuhan karang (coral) karena proses litifikasi (pembatuan) yang belum sempurna.
Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam
Kegunaan : sbg bahan baku semen

5)      Batu Breksi


Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang tersusun atas fragmen bersudut besar (angular). Ukuran fragmen breksi lebih besar dari 2mm, dimana ruang antara fragmennya dapat diisi dengan partikel yang lebih kecil (biasa disebut matriks) atau semen berupa mineral yang mengikat batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun karena warna dari matriks, semen dan fragmennya sangat menentukan warna keseluruhan batu breksi, sehingga breksi bisa menjadi batuan yang sangat berwarna-warni.
Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan

6)      Stalaktit dan Stalagmit

-Stalagtit  adalah : bila batuan dalam sebuah gua terlihat menggantung kebawah dari langit langit gua dan bentuknya mengerucut .mengecil kebawah ,panjangnya tergantung tetesan air yang mengucur diatasnya,ada yang menjuntai hingga 1 meter atau lebih atau kurang dari itu,dengan ujung ujungnya yang runcing.

 -Stalagmit adalah : bila batuan tersebut membentuk gunung gunung kecil dan bentuknya juga tidak sama ada yang tinggi dan rendah,dan kadang antara stalagmit dan stalagtit ''bertemu''dan membentuk tiang tiang batu pada gua gua tersebut.

Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih o Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua)

7)   Batu Lempung


            Batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan mineral yang lebih banyak dari batu lanau. Selain itu, batu lempung juga dapat diartikan sebagai salah satu jenis batuan sedimen yang bersifat liat atau plastis, tersusun dari hidrous aluminium silikat (mineral lempung) yang ukuran butirannya halus. Ukuran butiran batu lempung sangatlah halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.
Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan


1)      Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)

Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin

2)      Batuan Sabak

Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis
Cara terbentuk : terbentuk bila batu serpih kena suhu dan tekanan tinggi
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan untuk membuat atap rumah (semacam genting)

3)      Batu Gneiss (ganes)

Ciri : berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun dari minera-mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

4)      Batu Sekis
Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilapdan terkadang ditemukan kristal garnet
Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)

5)      Batu Kuarsit
Ciri : berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan

6)      Batu Milonit
Ciri : butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan Demikian pembahasan kali ini mengenai jenis jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf, pengertian, contoh, ciri-ciri, dan cara terbentuknya.


Hanya itu yang bisa saya jelaskan mengenai batuan...



Share:

0 comments